Penularan Dianggap Rendah PTM Terbatas Dilanjutkan
JawaPos.com â" Pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas bakal dilanjutkan. Beberapa daerah sudah melakukan survei. Hasilnya, dampak PTM terbatas terhadap pertambahan kasus Covid-19 dinilai kecil.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan, daerah sudah melakukan deteksi khusus aktivitas pembelajaran. Dia membantah munculnya banyak klaster dari PTM terbatas. âSesudah tatap muka (PTM, Red), kami melakukan sampling,â kata Budi saat konferensi pers hasil rapat terbatas (ratas) PPKM kemarin (27/9).
Dia mencontohkan DKI Jakarta. Sampelnya diambil di kecamatan yang merah dan kuning atau kecamatan dengan jumlah kasus tinggi. Dari 22 sekolah yang diambil sampelnya, kata Budi, angka positif Covid-19 tidak banyak.
Menurut dia, jika ada satu atau dua orang di sekolah yang saat pengambilan sampel dinyatakan positif, itu belum bisa disebut klaster. Di antara 22 sekolah, hanya empat sekolah yang kasusnya lebih dari lima. ââKlaster itu didefinisikan persebaran (Covid-19) di sekolah,â kata Budi.
Dengan hasil sampling tersebut, Budi menyarankan untuk terus melanjutkan PTM terbatas. Sebab, seluruh pihak harus belajar hidup berdampingan dengan Covid-19. Tidak terkecuali dunia pendidikan.
Budi lantas membeberkan strategi pemerintah dalam penanganan Covid-19. Minggu ini kasus penularan dianggap rendah sehingga pemerintah akan melakukan active case finding atau aktif mencari kasus. Caranya, ambil 10 persen sekolah di setiap kabupaten/kota untuk sampel. Lalu, dibagi lagi per kecamatan. âEpidemiolog bilang penularan tidak antarkota. Penularan per kecamatan,â ucapnya.
0 Response to "Penularan Dianggap Rendah PTM Terbatas Dilanjutkan"
Post a Comment