Presiden Tsai Ing-wen Taiwan Tak Ingin Perang

Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Taiwan Tsai Ing-wen menegaskan bahwa negaranya tidak mencari konfrontasi militer dengan siapa pun, termasuk China.

Walaupun begitu, Tsai bersumpah negaranya akan melakukan apa pun untuk mempertahankan kedaulatan dan kebebasannya.

"Taiwan tidak mencari konfrontasi militer," kata Tsai dalam forum keamanan di Taipei, Jumat (8/10).


"Taiwan berharap hidup berdampingan secara damai, stabil, dapat diprediksi, dan saling menguntungkan dengan tetangganya. Namun, Taiwan juga akan melakukan apa pun untuk mempertahankan kebebasan dan cara hidup demokratisnya," papar perempuan 65 tahun itu menambahkan.

Pernyataan itu diutarakan Tsai ketika ketegangan Taiwan dan China terus memanas dalam beberapa waktu terakhir.

Baru-baru ini, Menteri Luar Negeri Taiwan, Joseph Wu, bahkan menyatakan kesiapan negaranya untuk berperang melawan China setelah Negeri Tirai Bambu dapat meluncurkan invasi ke wilayah itu dalam beberapa tahun mendatang.

Dikutip Reuters, Tsai mengatakan kesejahteraan dapat tercapai di kawasan Indo-Pasifik dengan lingkungan yang damai, stabil, dan transparan.

"Tetapi ini juga membawa ketegangan baru dan kontradiksi sistemik yang dapat berdampak buruk pada keamanan internasional dan ekonomi global jika tidak ditangani dengan hati-hati," ucap Tsai.

Tsai menegaskan Taiwan akan bekerja sama dengan negara di kawasan lainnya untuk memastikan stabilitas itu tercapai.

"Taiwan berkomitmen penuh untuk berkolaborasi dengan pemain regional dalam mencegah konflik bersenjata di China Timur, Laut China Selatan, dan di Selat Taiwan," kata Tsai.

Sebelumnya, Menteri Pertahanan Taiwan, Chiu Kuo-cheng, mengatakan China dapat melakukan invasi skala besar pada 2025 terhadap Taiwan.

Di hadapan parlemen, Chiu mengatakan bahwa China sebenarnya sudah punya kemampuan untuk menginvasi Taiwan sekarang ini. Namun, China baru bisa melakukan invasi "skala penuh" pada 2025.

"Pada 2025, China akan melakukan segala upaya untuk menang perang. Mereka sudah punya kapasitas sekarang, tetapi tidak akan memulai perang dengan mudah, harus mempertimbangkan banyak hal lain," ujar Chiu seperti dikutip Reuters.

Untuk menghadapi ancaman China, beberapa negara Barat memberikan dukungan terhadap Taiwan, salah satunya Amerika Serikat yang menyediakan Taipei senjata dan bantuan pertahanan lainnya.

Tak hanya AS, mantan Perdana Menteri Australia Tony Abbott juga menyampaikan dukungannya atas Taiwan. Dukungan Tony berfokus pada penyelesaian isolasi internasional yang dihadapi Taiwan.

"Ini adalah upaya besar untuk membantu mengakhiri isolasi yang telah diderita Taiwan selama beberapa dekade sehingga saya di sini, di negara ini, dan saya berharap ini akan menjadi yang pertama dari banyak kunjungan," kata Abbott kepada Tsai saat berkunjung ke Taipei.

Taiwan kini tengah dihadapkan dengan tekanan dari China. Beijing kerap mengirimkan pesawat militernya menerobos zona pertahanan udara Taipei sebagai gertakan. Tekanan ini dilakukan mengingat Beijing masih menilai Taipei adalah bagian dari wilayahnya.

Selama ini, China menganggap Taiwan sebagai wilayah pembangkang yang ingin memerdekakan diri. Presiden Xi Jinping berulang kali menegaskan China tak segan melakukan cara apa pun, termasuk cara militer, untuk mencegah Taiwan memisahkan diri.

Beijing juga memblokir keanggotaan Taiwan terhadap Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) karena Taiwan masih dianggap sebagai salah satu provinsi negara itu. Pemblokiran ini membuat Taiwan harus menghadapi pandemi Covid-19 tanpa bantuan WHO.

(pwn/rds)

[Gambas:Video CNN]

0 Response to "Presiden Tsai Ing-wen Taiwan Tak Ingin Perang"

Post a Comment